Senin, 5 Februari 2024, bertempat di ruang rapat lantai 3 DPMP4KB, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang melaksanakan rapat koordinasi kelompok kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja PUG). Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Handini Rahayu, S.T., M.Eng., kepala Bapperida Kota Magelang yang juga menjabat sebagai ketua Pokja PUG.
Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, termasuk DPUPR, DLH, Disperkim, DKK, DPPKum, Disnaker, Bapperida, DPMP4KB, Inspektorat Daerah, dan Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Magelang. Tujuan utama rapat koordinasi ini adalah untuk membahas langkah-langkah awal dalam pengembangan pengarusutamaan gender di Kota Magelang.
Pembahasan dalam rapat koordinasi ini difokuskan pada penyusunan profil gender sebagai langkah awal dalam perencanaan dan penganggaran. Profil gender akan menjadi landasan untuk memahami kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat berdasarkan perspektif gender. Dengan pemahaman ini, diharapkan perencanaan dan penganggaran pembangunan dapat lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi beragam masyarakat.
Ketersediaan data terpilah yang bermutu menjamin terwujudnya pembangunan yang adil dan sesuai kebutuhan masyarakat di Kota Magelang. Penyusunan data terpilah ini harus dilakukan lintas sektoral melibatkan Tim Gender Driver dan stakeholder lainnya.
Untuk mewujudkan tersedianya data terpilah itu, Pemerintah Kota Magelang bekerja sama dengan USAID IUWASH Tangguh menggelar Pelatihan Data Terpilah dan Profil Gender untuk kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) di Hotel Safira, Kota Magelang, Rabu-Kamis (31/1-1/2/2024).
Pelatihan ini diikuti sebanyak 25 aparatur sipil negara (ASN) berasal dari Bapperida, DPMP4KB, Inspektorat, BPKAD, dan Bagian Kesra Setda Kota Magelang. Selain itu, hadir pula Dinas Kesehatan, DPUPR, Disperkim, DLH, dan Disnaker, Dinas Pendidikan, DPPKUM, dan Perumda Air Minum.
Kepala Bapperida Kota Magelang, Handiri Rahayu, mengatakan PUG merupakan mandat tujuan pembangunan berkelanjutan dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang harus disukseskan. Pelatihan ini sejalan dengan pemenuhan salah satu prasyarat percepatan PUG yakni tersedianya data terpilah yang bermutu.
“Data pilah yang bermutu akan menjamin pula pembangunan yang adil dan sesuai kebutuhan,” kata Handini Rahayu, dalam sambutannya. Dia mengajak kepada seluruh peserta mengembangkan data terpilah secara optimal.
Social Behavior Change-GESI Specialist USAID IUWASH Tangguh Jawa Tengah, Edy Triyanto, mengatakan ada dua tujuan utama pelatihan yakni meningkatkan pemahaman dan keterampilan ASN mengenai data terpilah dan profil gender. Selain itu, mendorong komitmen pemerintah melalui kelompok kerja gender, gender driver, dan focal point gender untuk mengintegrasikan gender dalam kebijakan, program, dan lainnya.
Pelatihan data terpilah kali ini juga difokuskan pada sektor water sanitation and hygiene (WASH) dan water resource management (WRM), karena air dan sanitasi adalah hak dasar hidup manusia. “Selain itu juga berkorelasi dengan kualitas hidup masyarakat di wilayah itu termasuk rentan terhadap penyakit berbasis lingkungan,” sambung Edy.
Pelatihan data terpilah dan profil gender dikemas dengan pendekatan belajar orang dewasa dan menerapkan berbagai metode pembelajaran seperti curah pendapat, bermain peran, diskusi kelompok, simulasi, praktik, dan selling idea. Para peserta juga mendapatkan penugasan untuk membahas topik data terpilah, data terpilah WASH-WRM, analisis data terpilah serta profil gender.
Sebagai tindak lanjut, para peserta bersepakat untuk segera menggelar workshop awal guna menyusun profil gender dan membentuk tim penyusun profil gender Kota Magelang.
Kepala Bidang PPM Bapperida Kota Magelang, Kusni Bintari, menyampaikan terima kasih kepada seluruh peserta yang dengan serius terlibat dalam pelatihan. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada USAID IUWASH Tangguh atas dampingannya selaku mitra pembangunan di Kota Magelang.
Bertempat di Hotel MG Setos Semarang pada Senin tanggal 29 Januari 2024, Bapperida Kota Magelang beserta rombongan yang mengikuti penilaian tahap II Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) Kabupaten/Kota Tahun 2024 Provinsi Jawa Tengah. Kota Magelang, yang telah berhasil masuk sebagai nominasi 3 besar bersama Kota Surakarta dan Kota Pekalongan.
Kegiatan penilaian tersebut dihadiri oleh Sekretaris Bappeda Provinsi Jawa Tengah dan tim penilai independen. Wakil Walikota Magelang KH. M. Mansyur memaparkan capaian pembangunan yang telah dicapai oleh Kota Magelang selama satu tahun terakhir. Dalam paparannya, Wakil Walikota menguraikan berbagai program dan inisiatif yang telah diimplementasikan, mencakup berbagai sektor seperti infrastruktur, pendidikan, pertanian, lingkungan hidup, kesehatan.
Paparan dilanjutkan oleh Kepala Bapperida, Handini Rahayu, S.T., M.Eng, yang menjelaskan inovasi terbaru yang diterapkan dalam pembangunan kota. Salah satu sorotan utama adalah konsep Pusat Teras Kota yang dikembangkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Konsep ini mencakup pengembangan pusat-pusat kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya yang menjadi pusat perhatian dan pertumbuhan kota.
Turut memberikan tambahan penjelasan kepada tim penilai independen, sejumlah kepala dinas di Kota Magelang ikut menyampaikan pencapaian dan inisiatif yang mereka pimpin. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala DP4KB berbagi informasi terkait capaian dan rencana kedepan di bawah kepemimpinan mereka masing-masing.
Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang mendorong gerakan penghijauan, optimalisasi biopori dan pembangunan sumur resapan demi konservasi mata air Tuk Sriponganten. Tuk Sriponganten merupakan salah satu sumber air baku PDAM Kota Magelang yang debitnya terus menurun akibat perubahan iklim dan tata guna lahan.
Keseriusan Pemkot Magelang ini terlihat dalam Sosialisasi Program Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Air dan Lanskap Berkelanjutan di Aula Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang, Rabu (24/1/2024). Acara itu dihadiri oleh Bapperida, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Disperpa, Perumda Air Minum, BPBD, UPT Gunung Tidar, CDK IX, Kecamatan Magelang Selatan, Kelurahan dan tokoh masyarakat di empat wilayah tangkapan air (catchment area) serta USAID IUWASH Tangguh.
Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, S.T., M.Eng., mengatakan perubahan iklim dan tata guna lahan berdampak pada menurunnya debit mata air Tuk Sriponganten. Maka itu, perlu sejumlah upaya konservasi di daerah catchment area yang tersebar di empat kelurahan meliputi: Tidar Utara, Rejowinangun Utara, Rejowinangun Selatan, dan Magersari.
“Sosialisasi ini penting demi keberlanjutan Tuk Sriponganten yang wilayah catchment area-nya berada di Kota Magelang. Tentunya ini akan memudahkan untuk dilakukan intervensi secara menyeluruh dan kolaboratif,” kata Handiri, dalam sambutannya.
Dalam kegiatan itu berhasil disepakati sejumlah rencana aksi sebagai upaya konservasi mata air Tuk Sriponganten salah satunya mendorong gerakan penghijauan secara masif berupa tanaman vegetasi dan produksi setidaknya di lingkungan sekitar daerah tangkapan air termasuk sosialisasi dan kampanye lingkungan hidup.
Selain itu, perlu dilakukan intervensi sipil konstruksi berupa pembuatan tanggelan di sungai Gandekan, optimalisasi biopori, sumur resapan, dan terasering. Terakhir, perlu menjaga keberlanjutan dan fungsi sungai dengan kegiatan bersih kali.
Selanjutnya, intervensi akan diprioritaskan dimulai dari di Kelurahan Tidak Utara lantaran memiliki nilai kerentanan dan daya dukung tinggi dengan rencana penanaman vegetasi dan optimalisasi biopori di kawasan permukiman. Selain itu, akan dibangun sedikitnya dua sumur resapan oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Harapannya, upaya ini akan berjalan secara berkesinambungan disusul oleh dinas dan lembaga lain dalam kerangka konservasi yang bermuara pada penambahan suplai air baku, di belik belik dan khususnya Tuk Sriponganten guna peningkatan layanan Perumda Air Minum Kota Magelang