Pada hari Rabu, 16 Agustus 2023, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang menggelar sebuah acara yang memiliki dampak besar dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Magelang Tahun 2025 - 2045. Focused Group Discussion (FGD) bertemakan Transformasi Sosial, yang melibatkan berbagai pihak, dilaksanakan secara hybrid (luring di Aula IKM Center Kota Magelang dan daring melalui zoom meeting)
FGD ini bertujuan untuk menghimpun berbagai pandangan, pendapat, dan pemikiran dari berbagai stakeholder terkait transformasi sosial dalam empat aspek penting, yaitu demografi, kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Dengan mengundang perwakilan dari lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, komunitas, dan institusi terkait lainnya, Bappeda Kota Magelang berharap dapat mendapatkan masukan yang komprehensif dan mendalam dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan jangka panjang Kota Magelang.
Turut mengundang secara luring (Luar Jaringan) dalam FGD ini perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Magelang, Universitas Tidar Magelang, Komunitas Sandal Jepit, PERSAGI Kota Magelang, IDI Kota Magelang, IBI Kota Magelang, PPNI Kota Magelang, Komunitas Literasi Sosial, Sedekah Rombongan Magelang, Dewan Pendidikan Kota Magelang, Dewan Kesenian Kota Magelang, Peduli Bergerak, PMSTI Kota Magelang, APSAI Kota Magelang, IWAPI Kota Magelang, PKK Kota Magelang, TPK Kota Magelang, KIM Kota Magelang.
Turut hadir secara daring (Dalam Jaringan) perwakilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Dinas DPMP4KB Kota Magelang, Dinas Kesehatan Kota Magelang, Dinas Sosial Kota Magelang dan Diskominsta Kota Magelang. Selain itu, narasumber dari FGD ini adalah Dr. Rutiana Dwi Wahyunengseh, S.Sos., M.Si dari Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam FGD ini, diskusi berfokus pada identifikasi permasalahan utama dalam transformasi sosial, tantangan yang dihadapi, serta solusi yang dapat diambil dalam rangka menyusun RPJP Kota Magelang. Partisipasi berbagai pihak yang memiliki kepentingan dan kompetensi dalam berbagai aspek kehidupan sosial di Kota Magelang diharapkan dapat menghasilkan pandangan yang komprehensif dan beragam.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memastikan kebijakan yang inklusif untuk semua lapisan masyarakat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang telah melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Inklusivitas dalam Kebijakan Pelayanan Publik". FGD ini merupakan bagian dari penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Magelang untuk periode 2025-2045. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin 14 Agustus 2023 bertempat di aula Pangripta Bappeda Kota Magelang dan dihadiri oleh berbagai perwakilan instansi pemerintahan, organisasi masyarakat, dan narasumber ahli di bidang kebijakan publik.
Salah satu poin utama yang diangkat dalam FGD ini adalah pentingnya partisipasi publik dalam penyusunan kebijakan pelayanan publik. Narasumber, Dr. Suwatin, MA, Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi dan Sertifikasi pada Pusat Pembinaan Analis Kebijakan LAN RI, secara tegas menyatakan bahwa partisipasi publik merupakan fondasi kuat bagi kebijakan yang berhasil. Partisipasi publik membuka jalan bagi pemberian masukan yang berharga kepada pembuat kebijakan, dengan menyediakan informasi yang akurat, data yang valid, bukti empiris, dan perspektif masyarakat.
Inklusivitas adalah elemen utama dalam perencanaan pelayanan publik yang berhasil. Dalam FGD ini, dibahas bagaimana inklusivitas harus diintegrasikan dalam kebijakan pelayanan publik. Dalam FGD ini, perwakilan dari berbagai instansi pemerintah seperti Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan berbagai organisasi masyarakat seperti Organisasi Bocah Asli Magelang (OBAMA), Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI), Forum Generasi Berencana (Genre), dan lainnya turut berpartisipasi. Kehadiran kelompok-kelompok ini membantu memastikan suara semua lapisan masyarakat terdengar dalam penyusunan kebijakan yang lebih inklusif.
Dalam kesimpulan FGD ini, pentingnya mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan kebijakan pelayanan publik menjadi titik fokus. Sebagai bagian dari upaya kesinambungan, rekomendasi dan kesimpulan dari FGD ini akan menjadi sumbangan penting dalam penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Magelang 2025-2045.
Dalam rangka mengupayakan peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, Kota Magelang telah mengambil langkah strategis dengan melaksanakan Focused Group Discussion (FGD) yang dikoordinasikan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang. Kegiatan berharga ini diadakan pada tanggal 11 Agustus 2023 di Aula Pangripta Bappeda Kota Magelang dan mengundang perwakilan dari berbagai instansi serta tim akademisi.
Partisipan dalam FGD ini merupakan perwakilan dari berbagai sektor, termasuk Dinas Kesehatan Kota Magelang, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Magelang, Dinas Tenaga Kerja Kota Magelang, Dinas Sosial Kota Magelang, Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kota Magelang, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluraga Berencana Kota Magelang, Bagian Perekonomian Setda Kota Magelang, Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Magelang, dan Badan Pusat Statistik Kota Magelang. Tidak hanya itu, FGD ini juga dihadiri oleh tim dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dengan Dr. Nunuk Dwi Retnandari, M.Si dan Amirullah Setya Hardi, S.E., Cand.Oecon., Ph.D. sebagai narasumber utama. Keduanya merupakan bagian dari Tim Penyusun Dokumen Strategi Peningkatan IPM Kota Magelang dari UGM.
Tujuan utama dari FGD ini adalah untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang faktor-faktor penentu Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Magelang. Data yang dihasilkan akan dibandingkan dengan beberapa kota lain di Jawa Tengah, dengan posisi IPM Kota Magelang yang saat ini berada di tengah-tengah kisaran.
Penyelenggaraan FGD ini memiliki maksud yang jelas, yaitu untuk menghasilkan dokumen strategi yang mampu membantu meningkatkan IPM Kota Magelang. Dokumen ini akan mencakup pemahaman mendalam tentang kondisi IPM, indikator-indikator pembentuk IPM, serta indikator terkait di Kota Magelang. Selain itu, FGD ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap IPM di Kota Magelang dalam jangka waktu 5 tahun mendatang.
Dalam diskusi FGD ini, semua peserta saling berkolaborasi untuk menghasilkan rekomendasi yang akan menjadi pedoman bagi Bappeda dan pemerintah daerah Kota Magelang dalam merumuskan kebijakan dan program-program yang mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat. Keterlibatan berbagai pihak dari sektor pemerintahan, instansi terkait, dan akademisi menunjukkan komitmen nyata dalam mengembangkan pembangunan berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan warga Kota Magelang.
Data-data dan rekomendasi yang dihasilkan dari FGD ini akan menjadi landasan kokoh bagi pemerintah dan lembaga terkait untuk mengarahkan upaya-upaya peningkatan Indeks Pembangunan Manusia di Kota Magelang. Dengan adanya upaya kolaboratif seperti ini, diharapkan Kota Magelang akan berhasil meraih perkembangan yang positif dalam aspek kesejahteraan masyarakatnya, menjadikan pembangunan berkelanjutan sebagai pijakan utama, dan mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi seluruh warganya.
Dalam rangka mendukung visi Kota Magelang sebagai Kota Jasa yang produktif, inklusif, dan berkelanjutan, Focused Group Discussion (FGD) dengan tema "Penataan Ruang, Konektivitas, dan Infrastruktur Produktif dan Berkelanjutan" diadakan pada hari Kamis, 10 Agustus 2023. Acara ini berlangsung di Aula Pangripta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang dengan narasumber, Retno Widodo Dwi Pramono, ST., M.Sc., Ph.D dari Universitas Gadjah Mada (UGM).
Dalam rangka penyusunan Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Magelang untuk periode 2025-2045, FGD ini bertujuan untuk mendiskusikan dan mengumpulkan pandangan serta aspirasi dari berbagai pihak terkait mengenai penataan ruang, konektivitas, dan infrastruktur yang mendukung pembangunan berkelanjutan. Dalam membangun Kota Magelang sebagai Kota Jasa, aspek ini menjadi kunci penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan berdaya saing.
Acara FGD ini turut mengundang perwakilan dari berbagai lembaga dan organisasi yang memiliki peran strategis dalam pembangunan infrastruktur dan penataan ruang. Termasuk di antaranya adalah Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Tengah, Bina Marga Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pusdataru Provinsi Jawa Tengah, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Magelang, Dinas Perhubungan Kota Magelang, serta banyak institusi pendidikan, organisasi masyarakat, dan media.
Dalam FGD ini, peserta membahas mengenai bagaimana pembangunan di berbagai sektor harus saling terkait dengan pembangunan infrastruktur yang tepat. Konektivitas yang baik antara berbagai wilayah di Kota Magelang menjadi faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, pariwisata, dan sektor jasa lainnya.
Dalam FGD ini, masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam mengemukakan aspirasi dan pandangan mereka terkait pembangunan infrastruktur dan penataan ruang. Dengan mendengarkan berbagai pandangan dari perwakilan masyarakat yang hadir, perencanaan RPJPD Kota Magelang akan lebih mewakili kepentingan dan harapan seluruh warganya.