Bertempat di Aula Pangripta Bapperida Kota Magelang pada Kamis, 29 Februari 2024, Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang melaksanakan Forum Perangkat Daerah dengan tujuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Magelang tahun 2025. Acara ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses perencanaan pembangunan kota.
Acara dibuka dengan paparan yang disampaikan oleh Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, ST, M.Eng., yang menjelaskan rancangan RKPD Kota Magelang tahun 2025. Presentasi ini memberikan gambaran menyeluruh tentang visi dan misi pembangunan kota serta langkah-langkah strategis yang akan diambil dalam periode mendatang.
Turut hadir dalam acara tersebut adalah Sekretaris Daerah Kota Magelang, Hamzah Kholifi S.Sos., M.Si., yang memberikan arahan dan ikut serta dalam diskusi sampai akhir acara. Salah satu fokus utama dalam Forum Perangkat Daerah ini adalah pembahasan mengenai akomodasi dari hasil konsultasi publik yang melibatkan berbagai segmen masyarakat, termasuk umum, lansia, dan anak-anak. Bapperida Kota Magelang telah melaksanakan berbagai Focused Group Discussion (FGD) untuk mendapatkan masukan dari berbagai pihak terkait dengan prioritas pembangunan.
Pembahasan juga melibatkan seluruh perangkat daerah terkait dengan usulan Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) serta musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan. Hal ini menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk melibatkan seluruh stakeholder dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pembangunan kota.
Tindak lanjut dari berbagai usulan dan masukan yang dibahas dalam Forum Perangkat Daerah ini akan diwujudkan dalam bentuk rencana kerja (renja) yang akan dianggarkan untuk tahun 2025. Ini merupakan langkah konkret menuju implementasi rencana pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak kepada kepentingan masyarakat secara luas.
Forum Perangkat Daerah ini tidak hanya menjadi wadah untuk berdiskusi, tetapi juga merupakan bukti nyata dari komitmen pemerintah daerah Kota Magelang dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkesinambungan.
Konsultasi Publik (Konblik) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 digelar oleh Badan Perencanaan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang dengan fokus pada segmentasi anak telah dilaksanakan pada Jum’at 23 Februari 2024.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA, bahkan mahasiswa, turut serta dalam pelaksanaan Konblik RKPD 2025 ini. Menariknya, kegiatan kali ini sengaja diselenggarakan di sebuah cafe, Kopi Kawulo, menciptakan suasana santai dan nyaman bagi para peserta untuk berbagi pendapat dan ide-ide mereka terkait pembangunan Kota Magelang.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, ST, M.Eng. dan Kepala Bidang Perencanaan, Agus Budiyono, ST, MA, M.Ec.Dev, memberikan penjelasan mendalam tentang arah pembangunan Kota Magelang menuju tahun 2025. Dibantu oleh fasilitator berpengalaman, Reti Indrijati, S.Psi, diskusi pun berlangsung dengan penuh semangat dan antusiasme.
Dalam kegiatan ini, perwakilan dari Forum Anak juga ikut hadir, memberikan masukan yang berharga terkait kondisi pendidikan di Kota Magelang serta variabel lain yang dianggap penting untuk menjadikan Kota Magelang sebagai Kota Layak Anak. Diskusi menjadi lebih berwarna dengan kehadiran mereka, memberikan perspektif baru yang berfokus pada masa depan anak-anak Kota Magelang.
Konblik RKPD 2025 segmentasi Anak ini bukanlah sekadar acara rutin, melainkan sebuah wujud komitmen dari Bapperida Kota Magelang untuk melibatkan anak-anak dalam proses perencanaan pembangunan setiap tahunnya. Langkah ini memastikan bahwa suara anak-anak didengar dan dipertimbangkan dalam pembangunan Kota Magelang, sehingga keputusan yang diambil dapat mencerminkan kebutuhan dan harapan generasi mendatang. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah tidak hanya mendengar suara masyarakat, tetapi juga memastikan bahwa mereka menjadi bagian dari proses pembangunan.
Pada Hari Selasa, 27 Februari 2024, bertempat di Aula Pangripta Bapperida Kota Magelang telah dilaksanakan Konsultasi Publik(Konblik) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2025 dengan segmentasi Lansia. Aktivitas ini diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Kota Magelang selaku bentuk nyata dari komitmen untik melibatkan segala elemen warga, termasuk kalangan Lansia, dalam proses perencanaan pembangunan kota.
Sebanyak 17 perwakilan Lansia dari bermacam kelurahan di Kota Magelang ikut hadir dalam aktivitas ini dengan dipimpin oleh Reti Indrijati, S. Psi. serta dipimpin oleh kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, S. T., M. Eng, turut mengundang perwakilan dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta DPMP4KB.
Beberapa hal yang jadi sorotan antara lain rencana pendirian Sekolah Lansia, pengelolaan Kepengurusan Komda Lansia, dan pelatihan produktivitas untuk mereka.
Pendirian Sekolah Lansia jadi salah satu gagasan yang menarik atensi. Lewat sekolah ini, diharapkan kelompok Lansia bisa terus meningkatkan keahlian serta pengetahuan mereka, dan menjadi sarana berbagi pengalaman.
Tidak ketinggalan, pembahasan mengenai pelatihan produktivitas untuk Lansia. Dengan meningkatnya harapan warga terhadap kontribusi Lansia dalam pembangunan, pelatihan ini diharapkan sebagai langkah berarti untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tuntutan era yang semakin kompleks.
Konblik RKPD 2025 segmentasi Lansia ini tidaklah semata- mata kegiatan rutin tahunan, tetapi wujud nyata dari semangat inklusivitas serta partisipasi dalam pembangunan. Melibatkan Lansia dalam perencanaan pembangunan merupakan investasi jangka panjang untuk Kota Magelang, sebab mereka bukan cuma jadi objek pembangunan, tetapi pula jadi subjek yang mempunyai pengalaman serta pengetahuan berharga buat dibagikan demi kemajuan bersama.
Bertempat di Omahe BW 98 Kelurahan Potrobangsan pada Senin( 26/ 02/ 2024), Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah ( Bapperida) Kota Magelang melakukan Focus Group Discussion( FGD) yang menghadirkan elemen warga. Pelaksanaan FGD ini dihadiri perwakilan dari kelompok difabel, kelompok pemuda, forum anak, PKK, Dharma Perempuan, BEM Universitas Kota Magelang, SLB B serta SLB C, dan sebagian OPD( Dinas Dikbud, Dinas Sosial, DPMP4KB, Dinas Perhubungan, DPUPR, Dinas Perkim, DLH, Disporapar) Pemerintah Kota Magelang.
Kegiatan yang dipandu oleh Kepala Bidang Pemerintahan serta Pembangunan Manusia Bapperida Kota Magelang ini dimulai dengan paparan yang di informasikan oleh narasumber utama, Triwahyuni Suci Wulandari, dari Yayasan JALATERA( Jala Lentera Indonesia). Paparan tersebut jadi landasan untuk dialog yang hendak dicoba berikutnya.
Setelah paparan, partisipan FGD dibagi menjadi 3 kelompok dialog, tiap- tiap fokus pada aspek sosial serta proteksi wanita, anak, serta lanjut usia; pembelajaran, kebudayaan, pemuda, berolahraga, serta pariwisata; dan infrastruktur. Fokus utama dialog merupakan apakah pelayanan publik yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Magelang telah sanggup menjangkau segala kelompok warga, termasuk minoritas.
Kelompok awal membahas tentang aspek sosial serta perlindungan. Dialog mereka meliputi bermacam tantangan yang dialami oleh kelompok rentan semacam wanita, anak, serta lanjut usia dalam memperoleh akses terhadap layanan publik. Kelompok ini menyoroti pentingnya kebijakan inklusif yang memastikan tidak ada yang terpinggirkan dalam akses terhadap layanan publik.
Kelompok kedua mangulas tentang pembelajaran, kebudayaan, pemuda, berolahraga, serta pariwisata. Mereka menyoroti perlunya kenaikan akses terhadap pembelajaran yang bermutu, promosi kebudayaan lokal, dan pembangunan infrastruktur pariwisata yang ramah untuk seluruh golongan warga.
Sedangkan itu, kelompok ketiga fokus pada infrastruktur. Mereka mengevaluasi keberhasilan Pemerintah Kota Magelang dalam sediakan infrastruktur bawah semacam transportasi, air bersih, serta sanitasi yang mencukupi untuk segala warga, tercantum kelompok minoritas.
Lewat dialog ini, bermacam masukan berharga sukses dikumpulkan. Diharapkan, masukan dari bermacam- macam kelompok warga ini bisa jadi acuan untuk Pemerintah Kota Magelang dalam tingkatkan mutu pembangunan yang berakibat untuk segala lapisan warga. Partisipasi aktif warga dalam proses pembangunan jadi kunci buat menggapai pembangunan yang inklusif serta berkelnajutan.