Pada hari Rabu (27/3) bertempat di Pendopo Pengabdian Rumah Dinas Walikota telah dilaksanakan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kota Magelang. Musrenbang kali ini mengusung dua perencanaan yaitu RKPD Kota Magelang 2025 dan RPJPD Kota Magelang 2025-2045.
Musrenbang Pembangunan Kota dihadiri langsung oleh Walikota Magelang Dr. Muhamad Nur Aziz yang didampingi oleh Wakil Walikota dan jajaran Forkopimda. Turut hadir seluruh Kepala OPD, Lurah, Perwakilan masyarakat dan komunitas. Serta perwakilan Bappeda seluruh Purwomanggung yang hadir secara daring.
Pada saat acara disampaikan rekap usulan musrenbang yang telah dihimpun dari musrenbang kelurahan dan kecamatan oleh Kepala Bapperida Kota Magelang Handini Rahayu, ST.,M.Eng. Juga disampaikan usulan masyarakat melalui Pokok Pikiran Dewan oleh Ketua DPRD Bapak Budi Prayitno.
Dilaksanakan pula penyerahan simbolis hasil program unggulan Walikota.
Narasumber yang hadir dari Bappeda Provinsi Jawa Tengah, Ibu Erna Widijastuti menyampaikan arahan rencana pembangunan provinsi serta Bapak Dr Okto dari Undip menyampaikan rencana arah pembangunan jangka panjang Kota Magelang.
Dengan dilaksanakannya Musrenbang diharapkan dapat terwujud rencana pembangunan baik jangka pendek maupun jangka panjang yang selaras serta dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat dan seluruh stakeholder pembangunan kota.
Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) turun langsung untuk melakukan verifikasi lapangan terhadap inovasi Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat (Ceting Emas). Ceting Emas, sebuah program yang diluncurkan di Kota Magelang, merupakan langkah proaktif dalam memerangi stunting, kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat gizi buruk pada masa kritis pertumbuhan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting, tetapi juga untuk menekan angka stunting di Kota Magelang. Verfikasi ini dilakukan di Puskesmas Magelang Utara pada Jum’at 22 Maret 2024.
Sasaran utama dari program Ceting Emas adalah baduta dan balita yang terindikasi mengalami stunting. Dengan mengidentifikasi mereka pada usia dini, program ini dapat memberikan intervensi yang tepat waktu dan efektif untuk mengatasi masalah gizi buruk sebelum berdampak lebih lanjut pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Partisipasi aktif dari masyarakat, terutama ibu-ibu PKK, juga menjadi kunci kesuksesan program ini. Mereka didorong untuk terlibat dalam pemantauan kesehatan anak-anak mereka, serta menerapkan gizi yang baik di rumah tangga.
Lokasi kedua dalam verifikasi lapangan pada Jum’at 22 Maret 2024, PPD 2024 tahap II tingkat nasional, Tim Penilai dari Bappenas meninjau langsung PSC (Public Safety Center). Kunjungan ke PSC untuk verifikasi inovasi layanan Jemput Sakit Antar Sehat (JSAS), Siaga Among Rogo (Siamor), dan Siaga Gawatdarurat Ibu Hamil (Sigar Bumi).
Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) berlanjut pada hari Jumat (22 Maret 2024). Pada hari ini dilakukan kunjungan lapangan oleh tim penilai ke beberapa tempat pelaksanaan inovasi. Sesi pertama adalah kunjungan ke bank sampah di Gesikan, Kelurahan Cacaban.
Di lokasi ini, tim penilai diajak berkeliling untuk melihat proses pengelolaan sampah yang dilakukan oleh warga, mulai dari pemilahan sampah sampai pemanfaatan sampah. Sampah dipilah oleh warga masyarakat baik yang organik maupun non-organik. Sampah organik dimanfaatkan untuk makanan magot dan diolah menjadi pupuk organik. Sementara sampah non-organik disetorkan ke bank sampah yang selanjutnya diproses menjadi barang-barang kerajinan.
Dengan terus mendorong dan mendukung inisiatif seperti bank sampah Jambon Gesikan, diharapkan kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan berkelanjutan.