Dalam epistemologi pembangunan daerah, salah satu kunci sukses pembangunan berada pada domain perencanaan. Secara terminologi, perencanaan pembangunan merupakan suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/ daerah dalam jangka waktu tertentu.
Memperhatikan thesa tersebut, nampaknya Pemerintah Kota Magelang sebagai salah satu stakeholder strategis dalam pengelolaan kota, terus concern dalam upaya menggapai kesejahteraan masyarakat. Melalui tahapan perencanaan baik jangka panjang, jangka menengah maupun tahunan Kota Magelang secara kontinyu berimprovisasi dan menggalakkan inovasi dengan semakin terlibatnya partisipasi masyarakat mulai dari proses perencanaan pembangunan hingga pelaksanaannya.
Bappeda Kota Magelang sebagai koordinator perencanaan pembangunan kota, telah menyiapkan agenda agenda penting penyusunan RKPD Tahun 2017. Dimulai persiapan sejak Desember 2015, peluit kick off penyusunan Perencanaan pembangunan daerah Kota Magelang tahun 2017 pun dimulai.(A/04012016)
Presentase penduduk miskin di Kota Magelang cenderung meningkat walaupun tercatat pada tahun 2013 mengalami penurunan mencapai 9,80% (sekitar 11.800 jiwa) angka tersebut nyatanya masih dibawah angka kemiskinan yang telah ditetapkan baik Provinsi maupun Nasional, hal tersebut merupakan tantangan bagi pemerintah kota Magelang untuk melakukan upaya-upaya yang efektif untuk penanggulangan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi permasalahan secara mendetail untuk dapat merumuskan langkah-langkah dan kebijakan yang efektif menanggulangi kemiskinan di Kota Magelang.
Download Laporan selengkapnya disini
Tepatnya pada tanggal 23 s/d 27 September 2015 bertempat di Atrium Paragon Mall Semarang, Fedep Kota Magelang mengikuti acara "PAMERAN PRODUK UNGGULAN KLASTER-UMKM TAHUN 2015". Acara ini adalah acara pameran tahunan yang difasilitasi oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah selaku ketua FPESD Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari diadakannya pameran ini adalah untuk mempromosikan potensi daerah dan produk unggulan UKM.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 Kab/Kota se-Jateng, beberapa Perbankan dan BUMN/BUMD. Bappeda Kota Magelang melalui Fedep pada kesempatan ini mengusung tema "Mainan Anak Tradisional" dengan memfasilitasi KUB Manunggal Jaya dan KUB Hasta Mandiri yang merupakan penghasil mainan anak tradisional. Selama ini mainan anak produksi dari kedua KUB tersebut sudah menembus pasar berbagai kota/ daerah disekitar Kota Magelang. Diharapkan dengan keikutsertaan kali ini dapat memperluas pangsa pasar dan menambah kreatifitas dari pelaku usaha dengan bertemunya buyer dari berbagai kalangan (langsung dengan konsumen) yang selama ini para pelau usaha tersebut hanya menerima pesanan dari pedagang.
Berbicara soal Plengkung Tanggul Kalikota, maka kita berbicara tentang sejarah Kota Magelang. Plengkung diibaratkan sebagai nama lokal yang disematkan pada bangunan Saluran Air yang ada diatas gundukan tanah yang memotong jalan raya yang memiliki bentuk bangunan menyerupai Benteng, melengkung – melengkung sehingga disebut Plengkung.