Pelatihan "Mengangkat Isu Kemiskinan melalui Media Sosial" adalah kegiatan penelitian terapan yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui LPPM Universitas Sebelas Maret dan merupakan uji coba model dari penelitian lapangan yang telah dlaksanakan pada tahun 2019.

Dimana pelatihan awalnya direncanakan pelaksanaannya pada tahun 2020, namun dikarenakan adanya Pandemi Covid 19, maka kegiatan tersebut ditunda.

Dalam pidato pembukaan pelatihan tersebut, Plt Sekretaris Bappeda Kota Magelang, Veronica Kartika Indrawati, S.Sos.,MA.,M.Ec.Dev, menyampaikan, bahwa salah satu kelemahan media sosial yang dikelola oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) adalah sumber daya manusia (SDM) pengelola media sosial OPD tersebut, dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Khususnya informasi program pengentasan kemiskinan oleh pemerintah.

Sehingga terjadi ketimpangan antara media sosial yang dikelola oleh OPD dengan media sosial yang dikelola oleh masyarakat umum. Salah satunya adalah informasi yang diberikan kurang menarik. Akibatnya kurang optimal dalam menyampaikan informasi penanganan kemiskinan di Kota Magelang.

Diharapkan dengan adanya pelatihan itu, maka informasi yang terkait dengan program penanganan kemiskinan di Kota Magelang dapat diakses secara luas, khususnya oleh masyarakat miskin. Dan pada akhirnya masyarakat miskin dapat mengotimalkan penggunaan gadget dalam mendapatkan informasi tentang program penanganan kemiskinan.

Selain itu tujuan pelatihan ini agar OPD dapat menjalankan fungsinya dengan memaksimal kemajuan teknologi informasi, dalam menyampaikan informasi secara tepat dan cepat kepada masyarakat, sehingga terhindar dari informasi yang tidak benar (hoax).

Adapun narasumber dalam kegiatan ini adalah personel dari Solopos, yang khusus menangani dan mengelola informasi melalui media sosial.

Dalam paparannya, narasumber menyampaikan terkait bagaimana membangun empati, menggerakkan orang untuk terlibat dalam isu kemiskinan dan bagaimana cara mengangkat isu kemiskinan tanpa “eksploitasi”, namun menggali masalah dan membuka ruang solusi.