Bertempat di ruang Pangripta/ Aula Bappeda Kota Magelang pada tanggal 13 September 2021, dilaksanakan rapat pembahasan konsep Program Pembentukan 1.500 Wirausaha (Startup). Kegiatan ini dipimpin dan dibuka oleh sekretaris Bappeda Kota Magelang Veronica Kartika Indrawati, S.Sos., MA., M.E.Dev dan peserta dari perwakilan OPD di lingkungan pemerintah Kota Magelang serta tenaga ahli Walikota.
Oeman Raliby sebagai tenaga ahli menyampaikan bahwa dari 8.663 IKM hanya 30% yang mengerti teknologi digital, sehingga Diskominsta perlu adanya kegiatan yang support digitalisasi UMKM. Yang perlu dibenahi adalah pola pembinaannya dipastikan keberlanjutannya. Tidak lupa juga disampaikan yang harus disepakati dalam kesempatan ini adalah starup yang berbasis teknologi atau semua bidang usaha. Edi Sutrisno menambahkan bahwa perusahaan rintisan baik online maupun tidak. Memerlukan infrastruktur dan konsistensi dalam kebijakan untuk mendukung berkembangnya usaha rintisan baru. Tantangannya adalah formula yang tepat untuk mengembangkan usaha rintisan baru dan dimungkinakan untuk merangkul investor dan CSR. M Tri Harmoko menyampaikan bahwa pada tahun 2020 tingkat pengangguran terbuka (TPT) Kota Magelang naik di peringkat 2 se Jawa Tengah, masih rendahnya persentase wirausahawan baru, belum optimalnya perencanaan pelatihan kompetensi sesuai kulaifikasi klaster, merupakan sebagian dari isu untuk langkah kedepan.
Kesepakatan bahwa perhitungannya adalah wirausahawan baru/ rintisan usaha baru bukan badan usaha. Target selama 1.500 wirausahawan baru akan dicapai selama 3 tahun sehingga target pertahunnya adalah 500 wirausahawan baru.