Presentase penduduk miskin di Kota Magelang cenderung meningkat walaupun tercatat pada tahun 2013 mengalami penurunan mencapai 9,80% (sekitar 11.800 jiwa) angka tersebut nyatanya masih dibawah angka kemiskinan yang telah ditetapkan baik Provinsi maupun Nasional, hal tersebut merupakan tantangan bagi pemerintah kota Magelang untuk melakukan upaya-upaya yang efektif untuk penanggulangan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan mengidentifikasi permasalahan secara mendetail untuk dapat merumuskan langkah-langkah dan kebijakan yang efektif menanggulangi kemiskinan di Kota Magelang.
Download Laporan selengkapnya disini
Tepatnya pada tanggal 23 s/d 27 September 2015 bertempat di Atrium Paragon Mall Semarang, Fedep Kota Magelang mengikuti acara "PAMERAN PRODUK UNGGULAN KLASTER-UMKM TAHUN 2015". Acara ini adalah acara pameran tahunan yang difasilitasi oleh Bappeda Provinsi Jawa Tengah selaku ketua FPESD Provinsi Jawa Tengah. Tujuan dari diadakannya pameran ini adalah untuk mempromosikan potensi daerah dan produk unggulan UKM.
Kegiatan ini diikuti oleh 35 Kab/Kota se-Jateng, beberapa Perbankan dan BUMN/BUMD. Bappeda Kota Magelang melalui Fedep pada kesempatan ini mengusung tema "Mainan Anak Tradisional" dengan memfasilitasi KUB Manunggal Jaya dan KUB Hasta Mandiri yang merupakan penghasil mainan anak tradisional. Selama ini mainan anak produksi dari kedua KUB tersebut sudah menembus pasar berbagai kota/ daerah disekitar Kota Magelang. Diharapkan dengan keikutsertaan kali ini dapat memperluas pangsa pasar dan menambah kreatifitas dari pelaku usaha dengan bertemunya buyer dari berbagai kalangan (langsung dengan konsumen) yang selama ini para pelau usaha tersebut hanya menerima pesanan dari pedagang.
Berbicara soal Plengkung Tanggul Kalikota, maka kita berbicara tentang sejarah Kota Magelang. Plengkung diibaratkan sebagai nama lokal yang disematkan pada bangunan Saluran Air yang ada diatas gundukan tanah yang memotong jalan raya yang memiliki bentuk bangunan menyerupai Benteng, melengkung – melengkung sehingga disebut Plengkung.
Dalam rangka mewujudkan kota Magelang yang bebas dari pemukiman kumuh, Bappeda Kota Magelang mengadakan workshop Sosialisasi P2KP dan Baseline data 100 0 100 pada hari Rabu tanggal 9 September 2015 di Aula Bappeda Magelang.
Pada workshop tersebut dijelaskan bahwa untuk menciptakan pemukiman yang layak huni dan berkelanjutan diperlukan baseline data 100 0 100. Secara terminology baseline data 100 0 100 adalah suatu gerakan pemenuhan kebutuhan masyarakat baik dari segi penyedian air minum, penyediaan sanitasi maupun kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukung. Baseline data 100 0 100 itu sendiri adalah 100% akses air minum, 0% luas kawasan kumuh perkotaan, dan 100% akses sanitasi.
Baseline data ini didukung pula dengan program P2KP (dulunya PNPM) karena hampir 80% kegiatan P2KP merupakan pembangunan infrastruktur pemukiman dan mengarah pula pada kegiatan baseline data 100 0 100. Ditambah lagi P2KP juga melakukan pengembangan kelembagaan masyarakat dan perencanaan partisipatif sehingga dapat membantu dalam terwujudnya baseline data yang dimaksud.