Arah kebijakan pembangunan Kota Magelang tahun 2023 diarahkan pada "Pengembangan daya saing daerah didukung dengan masyarakat yang berdaya". Permasalahan yang dihadapi dalam penguatan ekonomi lokal antara lain :
- Masih kurangnya daya tarik dan daya saing investasi dan pariwisata Kota Magelang
- Belum optimal dalam menangkap peluang limpahan wisatawan Borobudur
- Rendahnya daya saing produk UMKM dalam menghadapi dampak globalisasi, terutama terkait inovasi dan diversifikasi produk dan promosi dan pemasaran
- Belum optimalnya identifikasi, pengembangan, promosi dan pemasaran potensi Kota Magelang
- Masih rendahnya kemampuan pelaku usaha dalam penguasaan teknologi produksi, pengelolaan manajemen usaha dan pemanfaatan teknologi informasi
- Belum optimalnya akses UMKM terhadap layanan keuangan
- Belum optimalnya pengembangan ekonomi kreatif
- Masih adanya sarana prasarana kota yang belum memenuhi Universal Design
Untuk mengurai permasalahan dalam hal tersebut, maka pada hari Kamis 10 Februari 2022, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang melaksanakan Focus group discussion (FGD) Penguatan Ekonomi Lokal. Untuk kegiatan kali ini tergolong unik, dikarenakan dilaksanakan di Samapta Aquatic Stadium, Gelora Sanden. FGD ini dipimpin oleh sekretaris Bappeda Kota Magelang Veronica Kartika Indrawati, S.Sos., MA., M.E.Dev dan dimoderatori oleh Prayudho Gutomo. Adapun undangan dari FGD ini berasal dari perwakilan UMKM/ pengusaha, pelaku seni, perguruan tinggi dan OPD di Kota Magelang.
Masukan dari ketua DKKM (Dewan Kesenian Kota Magelang) M. Nafi, bahwa perlu duduk bersama antara pemerintah, stakeholder dan universitas (penta helix). selain itu ada hal2 yang diperlukan yaitu penyehatan ekosistem antara supply and demand yaitu dengan membangun pasar, mempermudah akses masyarakat, perbaikan didalam pemerintahan sendiri karena sering terjadi gap antara perencanaan dan pelaksanaan.