Pengelolaan sampah menjadi progam unggulan walikota Magelang Cantik (Magelang Cinta Organik) sebagai upaya mewujudkan Kota Magelang bebas sampah.

Perubahan paradigma pengelolaan sampah dimana untuk cara yang lama hanya dilakukan pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir (TPA). Sedangkan untuk saat ini telah ditemukan beberapa cara untuk pengolahan sampah, baik menggunakan bahan eco enzyme, maupun menggunakan maggot.  Kota Magelang saat ini memiliki 6 unit TPS3R dimana TPS3R tersebut bisa dioptimalkan untuk pengolahan sampah. 2 unit TPS3R telah dilengkapi mesin pemilah sampah.

Dalam rapat pembahasan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan di Kota Magelang yang dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 12 April 2022 dan bertempat di aula Pangripta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang. Dalam rapat ini dipimpin oleh kepala Bappeda Kota Magelang Handini Rahayu, ST, M. Eng dan dibuka oleh Wali Kota Magelang dr. H. Muchamad Nur Aziz, Sp. PD dan dihadiri oleh lurah serta camat serta perwakilan dari OPD di lingkungan Pemerintah Kota Magelang.

Berawal dari usulan warga tentang dana subsidi sampah, maka alternatif pemanfaatannya terdiri dari 4, yaitu :

  1. Dana subsidi petugas kebersihan dimaksud dipergunakan sebagai insentif bagi petugas pengambil dan pemilah sampah di bank sampah unit (BSU) yang dibentuk pada tiap-tiap RW;
  2. Subsidi dipergunakan untuk membayar/menambah upah tenaga pengelolaan persampahan di masing-masing RT atau gabungan RT dalam satu RW; (plus tugas tambahan milah sampah)
  3. Dipergunakan untuk biaya pengelolaan persampahan, pemeliharaan sarpras persampahan, pemeliharaan RTH, di lingkungan RT atau gabungan RT dalam satu RW;
  4. Dalam hal wilayah RT/RW memiliki kemampuan swadaya dalam pengelolaan persampahan, maka RT tidak perlu mengajukan subsidi persampahan.

Diharapakan membangun kemandirian pengelolaan sampah di OPD, Sekolah, BUMD, dan tempat Wisata serta dalam pengelolaan sampah baik masyarakat harus ada nilai ekonomi yang dihasilkan. Beberapa cara yaitu :

  1. Menggunakan input produksi yg ramah lingkungan
  2. Memasyarakat Bio Konversi sampah organic (Budidaya Maggot), pengomposan, Pendauran Ulang Sampah (Setor Bank Sampah)
  3. Pengelolaan TPSA : Pemanfaatan Gas Methan dan Menekan GRK