Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang mendorong gerakan penghijauan, optimalisasi biopori dan pembangunan sumur resapan demi konservasi mata air Tuk Sriponganten. Tuk Sriponganten merupakan salah satu sumber air baku PDAM Kota Magelang yang debitnya terus menurun akibat perubahan iklim dan tata guna lahan.
Keseriusan Pemkot Magelang ini terlihat dalam Sosialisasi Program Pengelolaan dan Perlindungan Sumber Daya Air dan Lanskap Berkelanjutan di Aula Kelurahan Tidar Utara, Kota Magelang, Rabu (24/1/2024). Acara itu dihadiri oleh Bapperida, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Disperpa, Perumda Air Minum, BPBD, UPT Gunung Tidar, CDK IX, Kecamatan Magelang Selatan, Kelurahan dan tokoh masyarakat di empat wilayah tangkapan air (catchment area) serta USAID IUWASH Tangguh.
Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, S.T., M.Eng., mengatakan perubahan iklim dan tata guna lahan berdampak pada menurunnya debit mata air Tuk Sriponganten. Maka itu, perlu sejumlah upaya konservasi di daerah catchment area yang tersebar di empat kelurahan meliputi: Tidar Utara, Rejowinangun Utara, Rejowinangun Selatan, dan Magersari.
“Sosialisasi ini penting demi keberlanjutan Tuk Sriponganten yang wilayah catchment area-nya berada di Kota Magelang. Tentunya ini akan memudahkan untuk dilakukan intervensi secara menyeluruh dan kolaboratif,” kata Handiri, dalam sambutannya.
Dalam kegiatan itu berhasil disepakati sejumlah rencana aksi sebagai upaya konservasi mata air Tuk Sriponganten salah satunya mendorong gerakan penghijauan secara masif berupa tanaman vegetasi dan produksi setidaknya di lingkungan sekitar daerah tangkapan air termasuk sosialisasi dan kampanye lingkungan hidup.
Selain itu, perlu dilakukan intervensi sipil konstruksi berupa pembuatan tanggelan di sungai Gandekan, optimalisasi biopori, sumur resapan, dan terasering. Terakhir, perlu menjaga keberlanjutan dan fungsi sungai dengan kegiatan bersih kali.
Selanjutnya, intervensi akan diprioritaskan dimulai dari di Kelurahan Tidak Utara lantaran memiliki nilai kerentanan dan daya dukung tinggi dengan rencana penanaman vegetasi dan optimalisasi biopori di kawasan permukiman. Selain itu, akan dibangun sedikitnya dua sumur resapan oleh Dinas Lingkungan Hidup.
Harapannya, upaya ini akan berjalan secara berkesinambungan disusul oleh dinas dan lembaga lain dalam kerangka konservasi yang bermuara pada penambahan suplai air baku, di belik belik dan khususnya Tuk Sriponganten guna peningkatan layanan Perumda Air Minum Kota Magelang