Pelatihan "Mengangkat Isu Kemiskinan melalui Media Sosial" adalah kegiatan penelitian terapan yang didanai oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) melalui LPPM Universitas Sebelas Maret dan merupakan uji coba model dari penelitian lapangan yang telah dlaksanakan pada tahun 2019.
Dimana pelatihan awalnya direncanakan pelaksanaannya pada tahun 2020, namun dikarenakan adanya Pandemi Covid 19, maka kegiatan tersebut ditunda.
Dapat dilaporkan disini bahwa pada hari Selasa tanggal 25 Mei 2021, bertempat di ruang Mantyasih Bappeda Kota Magelang diadakan Rapat Koordinasi Persiapan Laporan Akhir Masterplan Kawasan Sidotopo. Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Bidang Ekonomi dan Prasarana Wilayah Iwan Triteny Setyadi, S.T., MT.
Bahwa dalam rangka pengentasan kemiskinan Kota Magelang, diperlukan program dan kegiatan yang efektif dan efisien untuk 5 tahun kedepan. Hal ini dikarenakan selama ini program-program yang sudah dilaksanakan masih banyak yang bersifat karitatif/ sosial. Untuk kedepan semakin membutuhkan pengentasan kemiskinan yang struktural yang bersifat pemberdayaan masyarakat.
Untuk menindaklanjuti hal tersebut diatas, maka pada hari Selasa, 25 Mei 2021 bertempat di ruang Pangripta/ Aula Bappeda diadakan kegiatan diskusi cluster dengan tema "Penanganan Kemiskinan Kota Magelang Menuju Kota Maju, Sehat, Bahagia". Kegiatan ini dipimpin oleh plt. Kepala Bappeda Kota Magelang Handini Rahayu, ST, M.Eng dan dihadiri oleh perwakilan dari OPD terkait untuk lebih mengefektivkan program-program pengentasan kemiskinan untuk menjadi lebih menuju ke pemberdayaan masyarakat. Dalam kesempatan ini disampaikan bahwa Modal masyarakat yang berdaya tahun 2021 mulai penyusunan RKM memberikan merencanakan kebutuhan-kebutuhan sendiri kita siapkan masyarakat menggunakan masyarakat yang berdaya. Kemiskinan daya saing, kesehatan untuk menjadi strategis karena menjadi tulang punggung kedepan menuju masyarakat kota magelang yang maju sehat bahagia. Kepala OPD betul-betul bisa membawa line dibawahnayakedepan untu menuju maju sehat bahagia.
Menurut plt Sekretaris Bappeda Kota Magelang yang juga kepala bidang Pemerintah dan Sosial Budaya Veronica Kartika Indrawati, S.Sos.,MA.,M.Ec.Dev untuk masa kedepan diperlukan untuk mengefektifkan forum-forum Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSLP) sehingga bantuan yang diberikan lebih kepada pemberdayaan masyarakat.
Dapat kami laporkan bahwa pada hari Kamis tanggal 20 Mei 2021 bertempat di ruang Pangripta/ Aula Bappeda Kota Magelang, telah dilaksanakan diskusi cluster dengan tema "Upaya Meningkatkan Daya Saing Daerah Kota Magelang". Dalam kegiatan ini turut diundang perwakilan dari OPD terkait dan para tenaga ahli. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penyusunan RPJMD Kota Magelang Tahun 2021 - 2026, dimana daya saing daerah merupakan salah satu prioritas dalam RPJMD.
Diharapkan dalam kegiatan ini dapat didapatkan langkah dan upaya dalam peningkatan daya saing daerah, sehingga tersusun program dan arah kebijakan.
Dalam paparannya, Oesman Raliby sebagai tenaga ahli menyampaikan pertanyaan kunci dalam peningkatan daya saing daerah Kota Magelang bahwa sekitar 7600-an UMKM beroperasi di Kota Magelang pada tahun 2021. Sekitar 97 persen dari total angkatan kerja saat ini bekerja di UMKM, sementara 99,9 persen dari semua bisnis di Indonesia adalah UMKM. UMKM menyumbang sekitar 60 persen dari keseluruhan PDB Indonesia. Selain itu, juga diperlukan rekomendasi utama bagi pembuat kebijakan di Kota Magelang tentang bagaimana mendukung dan membina UMKM, khususnya terkait pelatihan, pengembangan keterampilan, berbagi pengetahuan, jaringan kolaboratif, dan kerangka aturan yang kuat serta bagaimana pembuat kebijakan dapat mempromosikan program pelatihan UMKM yang menciptakan pertumbuhan inklusif bersama dengan praktik lingkungan yang berkelanjutan.