Tim Penilai Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) turun langsung untuk melakukan verifikasi lapangan terhadap inovasi Cegah Stunting Emak-emak Magelang Sehat (Ceting Emas). Ceting Emas, sebuah program yang diluncurkan di Kota Magelang, merupakan langkah proaktif dalam memerangi stunting, kondisi di mana pertumbuhan anak terhambat akibat gizi buruk pada masa kritis pertumbuhan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting, tetapi juga untuk menekan angka stunting di Kota Magelang. Verfikasi ini dilakukan di Puskesmas Magelang Utara pada Jum’at 22 Maret 2024.
Sasaran utama dari program Ceting Emas adalah baduta dan balita yang terindikasi mengalami stunting. Dengan mengidentifikasi mereka pada usia dini, program ini dapat memberikan intervensi yang tepat waktu dan efektif untuk mengatasi masalah gizi buruk sebelum berdampak lebih lanjut pada pertumbuhan dan perkembangan anak.
Partisipasi aktif dari masyarakat, terutama ibu-ibu PKK, juga menjadi kunci kesuksesan program ini. Mereka didorong untuk terlibat dalam pemantauan kesehatan anak-anak mereka, serta menerapkan gizi yang baik di rumah tangga.
Lokasi kedua dalam verifikasi lapangan pada Jum’at 22 Maret 2024, PPD 2024 tahap II tingkat nasional, Tim Penilai dari Bappenas meninjau langsung PSC (Public Safety Center). Kunjungan ke PSC untuk verifikasi inovasi layanan Jemput Sakit Antar Sehat (JSAS), Siaga Among Rogo (Siamor), dan Siaga Gawatdarurat Ibu Hamil (Sigar Bumi).
Penilaian Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) berlanjut pada hari Jumat (22 Maret 2024). Pada hari ini dilakukan kunjungan lapangan oleh tim penilai ke beberapa tempat pelaksanaan inovasi. Sesi pertama adalah kunjungan ke bank sampah di Gesikan, Kelurahan Cacaban.
Di lokasi ini, tim penilai diajak berkeliling untuk melihat proses pengelolaan sampah yang dilakukan oleh warga, mulai dari pemilahan sampah sampai pemanfaatan sampah. Sampah dipilah oleh warga masyarakat baik yang organik maupun non-organik. Sampah organik dimanfaatkan untuk makanan magot dan diolah menjadi pupuk organik. Sementara sampah non-organik disetorkan ke bank sampah yang selanjutnya diproses menjadi barang-barang kerajinan.
Dengan terus mendorong dan mendukung inisiatif seperti bank sampah Jambon Gesikan, diharapkan kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sadar lingkungan dan berkelanjutan.
Sesi kedua Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2024 tingkat Nasional tahap II yang dilaksanakan pada hari yang sama, Kamis (21/03/2024) menjadi titik fokus utama, di mana berbagai stakeholders dari beragam lapisan masyarakat di luar lingkup Pemerintah Kota Magelang dipanggil untuk diwawancara dan diverifikasi oleh Tim Penilai. Para stakeholders yang hadir mencakup beragam kelompok, termasuk perwakilan dari DPRD Kota Magelang yang mengikuti sesi secara daring, sedangkan turut hadir secara langsung adalah perwakilan forum anak, forum lansia, kelompok difabel, akademisi, BAZNAS Kota Magelang, dan kelompok penerima manfaat program Pemerintah Kota Magelang.
Sesi ini dimulai dengan pengenalan para stakeholders oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kota Magelang, yang kemudian diikuti dengan serangkaian pertanyaan dari Tim Penilai. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terutama berfokus pada keterlibatan masing-masing stakeholders dalam proses perencanaan pembangunan. Tim Penilai dengan cermat mengeksplorasi sejauh mana suara dan masukan yang disampaikan oleh para stakeholders telah menjadi bahan pertimbangan yang dijalankan oleh Pemerintah Kota Magelang.
Tidak hanya itu, Tim Penilai juga melakukan konfirmasi kepada perwakilan penerima manfaat program untuk memastikan bahwa program-program yang dijalankan tidak hanya sekadar pelaksanaan program semata, tetapi juga memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat.
Partisipasi aktif stakeholders dalam sesi ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana keterlibatan masyarakat menjadi kunci sukses dalam pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Dari hasil sesi ini, terlihat bahwa kehadiran dan kontribusi mereka telah menjadi faktor penting dalam menentukan arah pembangunan di Kota Magelang.