Senin, 8 Januari 2024, bertempat di ruang rapat Quality Inspektorat Kota Magelang dilaksanakan Rapat Koordinasi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) tahun 2024. Acara ini dipimpin oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), yang juga menjabat sebagai Sekretaris TKPKD menyampaikan dalam paparannya, bahwa tujuan dari rapat ini adalah menyiapkan program penanganan kemiskinan tahun 2024.
Rapat diawali dengan paparan analisis kemiskinan tahun 2023 yang disajikan menggunakan software ADePT, sebuah alat analisis yang diakui dari Bank Dunia. Analisis tersebut memberikan gambaran yang mendalam tentang kondisi kemiskinan di daerah, memetakan permasalahan, dan menyediakan landasan data yang solid untuk merumuskan kebijakan lebih lanjut. Dilanjutkan dengan pembahasan persiapan program penanganan kemiskinan tahun 2024, rapat menindaklanjuti hasil analisis yang dilakukan, baik yang bersifat jangka pendek maupun jangka panjang.
Turut mengundang dalam rapat ini adalah perwakilan dari beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis yang terlibat langsung dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Diantaranya adalah Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pertanian dan Pangan, DP4KB (Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana), Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Mikro Kota Magelang, Bagian Hukum, serta Bagian Pengadaan Barang dan Jasa.
Pada hari kamis (4/1), Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi (Bapperida) Kota Magelang melakukan Sosialisasi pelaksanaan penyusunan RKM Tahun 2025.
Rapat ini dipimpin langsung oleh Kepala Bapperida Kota Magelang, Handini Rahayu, S.T.,M.Eng dengan dihadiri DPMP4KB sebagai wali program pemberdayaan masyarakat, pihak kecamatan dan kelurahan serta seluruh personil pendamping RKM.
Kegiatan acara ini dilakukan pemantapan kepada para pendamping untuk lebih memahami juknis pelaksanaan penyusunan RKM Tahun 2025 yang lebih menitikberatkan pada pemantapan peran masyarakat dalam perencanaan tematik dan kolaboratif kawasan.
Pendampingan RKM yang nantinya dilakukan kepada seluruh RT di Kota Magelang diharapkan menghasilkan usulan tematik/kolaboratif kawasan yang kemudian dilakukan pembahasan dalam Musrenbang Kelurahan dan Musrenbang Kecamatan.
Usulan tematik dan kolaboratif dari masyarakat disusun berdasarkan profil RT dengan tujuan menyelesaikan masalah yang ada dan meningkatkan potensi kawasan.
Usulan tematik dan kolaboratif kawasan diharapkan dapat menyelesaikan masalah lingkungan dan juga sebagai stimulan penggeran perekonomian masyarakat.
Pada hari Jumat, 22 Desember 2023 bertempat di ruang Mantyasih, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Magelang bersama Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, DPMP4KB, dan Disporapar melaksanakan rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) untuk mengukur capaian kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dengan strategi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Agenda rapat ini menjadi titik fokus untuk mendengarkan progress report dan merumuskan rencana tindak lanjut guna meningkatkan IPM di wilayah Kota Magelang.
Salah satu aspek utama yang menjadi sorotan dalam rapat ini adalah penanganan Anak Terlantar dan Sosial (ATS) serta optimalisasi Satuan Pendidikan Non Formal. Selain itu, rapat juga memfokuskan pada penurunan angka kematian ibu dan bayi. Tim dari Dinas Kesehatan memberikan update mengenai program-program preventif dan intervensi yang telah dijalankan serta hasil yang telah dicapai. Diskusi mendalam mengenai strategi tambahan untuk memperkuat upaya penurunan angka kematian ini menjadi bagian integral dari pertemuan.
Penguatan peran Tim Pendamping Keluarga juga menjadi salah satu poin penting dalam rapat. Dibahas langkah-langkah konkret untuk memastikan bahwa tim ini dapat memberikan pendampingan yang efektif dan mendalam kepada keluarga-keluarga yang membutuhkan. Keberlanjutan program ini menjadi fokus diskusi agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat.
Selanjutnya, dalam upaya mendukung pemuda berprestasi, dibahas pula pemberian beasiswa. Adanya rencana untuk meningkatkan alokasi beasiswa, menyusun kriteria seleksi yang lebih baik, dan memperluas jangkauan penerima beasiswa menjadi bagian dari strategi untuk memastikan bahwa generasi muda yang berpotensi mendapatkan dukungan optimal dalam pengembangan diri dan pendidikan mereka.